TVXQ
“We would like to sing a song which remains in memory”Di Jepang, kami adalah Tohoshinki, di Korea, kami adalah TVXQ. Walaupun sebenarnya keduanya itu sama, tapi terkadang terasa berbeda. Tapi, ketika kami melakukan aktivitas yang panjang bersama-sama, kedua nama tersebut menjadi makin dekat sedikit demi sedikit.
Ketika kami debut di Jepang, kami sudah populer di Korea, tapi kami masih bukan siapa-siapa di Jepang. Sejujurnya, saat pertama, kami kebingungan karenanya.
Sistem kedua perusahaan juga berbeda. Di Korea, setelah 1 album dirilis dan beberapa bulan aktivitas promo dilakukan, semua selesai. Tapi di Jepang, kami sudah sibuk untuk melakukan berbagai aktivitas promo bahkan 1 tahun sebelumnya.
Ketika kami melangsungkan konser di Korea dan menyanyikan lagu ballad, para penonton pun ikut bernyanyi bersama, tapi ketika di Jepang, para penonton lebih memilih tetap diam dan mendengarkan dengan tenang.
Pertama kali, ketika aku melihat mereka diam, aku shock. Apakah laguku tidak sampai ke mereka? Tapi sekarang aku mengerti. Itu semua karena kebudayaan yang berbeda dan semuanya sama dalam semangat, jadi it’s all right.
Mimpiku sejalan dengan berlalunya waktu, adalah melanjutkan bernyanyi lagu-lagu indah yang akan tertinggal di dalam memori setiap orang. Kurasa itu adalah hal yang paling membahagiakan yang bisa terjadi untuk seorang artis.
- Junsu
“The culture and language are different”
Ketika aku di kelas 3 SMP, aku diejek, dan memasuki dunia entertainment. Memasuki industri hiburan yang tidak pernah kuketahui sama sekali sebelumnya, pelajaran untuk menjadi artis mulai diberikan.
Pertama kali aku memutuskan untuk masuk ke dunia hiburan, kedua orangtua ku benar-benar tidak setuju dan menentang keputusanku. Tapi aku membujuk mereka, dan akhirnya mereka membiarkanku pergi dan melakukan apa yang kusuka. Partisipasiku dalam Tohoshinki sampai sekarang pun masih disupport sepenuh hati oleh mereka.
Untuk bekerja di luar negeri, bahasa benar-benar penting. Aku menonton banyak drama dan film Jepang untuk belajar bahasa Jepang. Kata-kata “let’s go and see” adalah salah satu yang masih kuingat sampai saat ini.
Antara Jepang dan Korea, kebudayaan dan karakter orangnya berbeda. Ketika kami aktif di Jepang, kami tidak hanya merubah jangka music, tapi kami juga mencoba untuk menyesuaikan diri dalam aspek kehidupan. Sekarang, kami benar-benar sibuk. Bagaimanapun, jika kami mendapat libur yang panjang, aku ingin menyembuhkan diriku di tempat yang mempunyai banyak pepohonan hijau seperti gunung dan hutan dimana tidak ada terlalu banyak orang disana.
- Changmin
“The joy is multiplied 5 times while the sorrow is divided to 1/5″
Image member yang kulihat… Junsu sebagai mood maker, Changmin sebagai maknae yang punya tekad, mereka memiliki peran yang penting, itu sudah ditetapkan. Yoochun si romantis dengan Jaejoong yang realistis, itu menciptakan keseimbangan. Aku sendiri baru menyadari hal ini kemarin, oleh karena itu pertanyaan ini benar-benar di waktu yang tepat (laughs).
Di waktu yang lalu, sebagai leader, aku harus muncul pertama dan menarik semuanya keluar. Namun, sekarang ketika semua sudah berkembang, keharusan untuk melakukan hal itu sudah tidak ada. Kadang mungkin kau sadar bahwa Changmin yang melakukan tugasku itu (laughs).
Sekarang, aku bukanlah seorang leader. Aku hanyalah bagian yang melengkapi bagian yang hilang sebagai teamwork.
Kami, 5 orang saling bekerja sama adalah sebuah takdir. Kami memandang sama satu dengan yang lainnya. Ketika kami sedang bergembira, kegembiraan tersebut dilipatgandakan 5 kali. Ketika kami sedang bersedih, kesedihannya dibagi dengan 1/5. Itu semua adalah hal yang menyenangkan.
Tohoshinki adalah keluargaku yang juga menjadi rumahku. Bahkan apabila aku pergi ke suatu tempat yang jauh disana, suatu saat nanti, Tohoshinki akan selalu menjadi tempat kembali yang benar-benar penting untukku.
- Yunho
“I feel the charm of song that has many secrets”
Aku menyukai suara piano sejak aku kecil dan mempelajarinya sendiri. Ketika pekerjaan selesai, aku pasti akan duduk di depan piano, dan melodi akan datang dengan sendirinya dalam hatiku. Itu adalah caraku untuk melepas stress.
Menulis lirik dan menggubah lagu adalah hal yang biasanya kulakukan karena kemauanku sendiri. Namun apabila semua orang memintaku untuk melakukannya, aku merasakan sedikit tekanan (laughs).
Ketika meng-compose lagu ballad tentang kehilangan cinta, seringkali lagunya ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Tapi untukku, daripada membuatnya benar-benar seluruhnya berdasar pengalaman pribadi, aku lebih memilih untuk membuatnya berdasarkan setengah pengalaman pribadi dan setengah karangan.
Original Sound Track film-film adalah salah satu yang suka kudengarkan. Soundtrack mempunyai banyak rahasia untuk membangkitkan imajinasi. Khususnya sekarang ini, aku suka mendengarkan Soundtrack CD “Between Calmness and Passion” (静冷と情熱のあいだ).
- Yoochun
“I want them to know more about us”
Sudah 4 tahun berlalu sejak kami memulai aktivitas kami di Jepang. Aku merasa dapat bekerja dengan baik dan melancarkan kemampuan Bahasa Jepang-ku. Aku sekarang sudah biasa dengan variety shows (laughs).
Kami tampil (di variety shows) untuk menikmati setiap kesempatan agar orang-orang makin tahu tentang kami.
Di tur yang dimulai di bulan Mei, Junsu terluka karena kecelakaan. Tapi itu menjadi hal yang menyenangkan untuk melihat jumlah penonton yang meningkat. Fanboys kami di Jepang juga lebih banyak daripada fanboys kami di Korea. Hal itu benar-benar menjadi dorongan untuk kami.
Lagu-lagu Tohoshinki juga sekarang meluas dari lagu anime menjadi lagu dance, dan jangkauannya benar-benar luas, bahkan saat konser, kami melihat penonton dari anak-anak sampai yang dewasa. Range fans lebih luas jika dibandingkan dengan di Korea.
Walaupun sekarang kita sudah diterima di Jepang, sejujurnya aku masih kurang percaya diri. Aku benar-benar senang melihat ada banyak orang dari atas panggung, tapi masih ada sebagian di antara mereka yang tidak benar-benar tahu tentang kami, oleh karena itu, kami harus bekerja lebih keras.
- Jaejoong
source: ordinary days+dnbn + AsianFanatics, ♥ lavender rain
trans + shared by: sharingyoochun@wordpress
_____________________________________________________________
Kepopuleran Tohoshinki a.k.a DBSK meningkat. Dibuktikan dengan fakta tiket konser mereka yang laku keras di Tokyo Dome yang terkenal dan Single mereka ‘Stand By U’ menjadi nomor 1 di Oricon Daily Singles Chart, tapi itu belum semua.
Akhir-akhir ini, poster Tohoshinki dipasang di subway di Tokyo dan banyak fangirls mencoba untuk mendapatkan foto dari poster-poster tersebut. Benar-benar banyak sampai harus memperkerjakan penjaga untuk melindungi pilar. Biasanya, hal seperti ini hanya terjadi untuk grup dari JE.
sumber : ichigo_akari's blog.